*Oleh: Afiono Agung Prasetyo, dr., Ph.D (PeerGroup Puslit Biotek Biodiv)
HIV masih merupakan masalah besar di bidang kesehatan. WHO memperkirakan 33 juta orang terinfeksi HIV dan sekitar 2,5 juta orang terinfeksi pada tahun 2007. Di Indonesia diperkirakan terdapat 400.000 orang yang telah terinfeksi HIV (UNAIDS/WHO, 2008).
Database yang baik sangat diperlukan, antara lain dalam usaha untuk mengatasi penyebaran penyakit menular. Sayangnya, penelitian epidemiologi virus di Indonesia masih bersifat sporadik, tidak dalam bentuk usaha pembuatan database yang komprehensif. Selain itu, data epidemiologi molekular HIV masih minim. Untuk mengatasi masalah itu, perlu diupayakan untuk membuat database yang komprehensif tentang HIV dan HCV di Indonesia. Studi ini diawali dengan studi seroprevalensi HIV dan HCV di Jawa Tengah. Dalam studi ini dikumpulkan data epidemiologi dan spesimen darah untuk pemeriksaan serologi. Namun, untuk membuat database yang komprehensif, data epidemiologis dan seroprevalensi tidak cukup, masih membutuhkan data analisis molekular isolat virus yang didapat. Untuk mempelajari lebih dalam patogenesis, strategi replikasi, diagnosis, resistensi terhadap antivirus, dan terapi HIV di Indonesia, perlu dimiliki kloning seluruh genom HIV yang diisolasi dari Indonesia. Dengan tujuan itulah maka diperlukannya penelitian mengenai analisis molekuler HIV dan HCV di Surakarta.